Selepas pertemuan dengan bapak wakil menteri agama serta Kedubes dan  Mudir Atase Kedutaan Besar Saudi Arabia pada tanggal 5 Juli 2013, para peserta tim Safari Dakwah Romadhon mendapatkan penyuluhan sebelum keberangkatan mengenai ahwal dan perihal dakwah di daerah pelosok-pelosok Indonesia.

Sebanyak 111 dai dikirim ke berbagai pelosok daerah Indonesia di 57 daerah terpencil.

Tanah karo merupakan kabupaten yang berada di propinsi Sumatera Utara dengan ibu kota kabupaten Kaban Jahe, dan daerah inilah tujuan dakwah kami. Penduduk Karo muslim minoritas. Suku asli Karo adalah batak karo yang merupakan suku tertua di Sumatera Utara dan mayoritas pemeluk agama kristen.  Namun banyak juga kami temui suku jawa di sini yang biasa disebut “Pujakusuma” Putra Asli Jawa Kelahiran Sumatera. Yang mana mereka inilah kebanyakan kumunitas muslim di daerah ini. Suku induk Karo terdiri dari 4 marga yang bercabang menjadi puluhan marga yaitu Sembiring, Ginting, Tarigan, Parangin-angin.

Dai yang dikirim ke tanah karo ada 3 orang dan ditempatkan di kecamatan Tiga Binanga, Kaban Jahe, dan di Munte. Dan di Munte inilah kami ditempatkan. Sebuah desa yang merupakan kecamatan akan tetapi jauh dari bayangan kecamatan-kecamatan yang selama ini saya jumpai. Akses jalan yang menuju munte rusak parah dan tidak layak, jauh dari hingar bingar jantung kota. Pertama memasuki tanah karo hatiku tak karuan dibuatnya, di sebelah kanan dan kiri jalan banyak kutemui gereja-gereja baik GBKP (Gereja Batak Karo Protestan) ataupun GPDI (Gereja Pantekosa di Indonesia), yang mana letaknya tidak berjauhan. Pun berkeliaran anjing dan beberapa ekor babi. Di daerah yang baru, tak ada kerabat ataupun kawan ngeri sekali ku rasa, namun Alhamdulillah perasaan itu ahirnya sirna.

Dakwah di tanah karo tidaklah semudah di daerah lain, cetus bapak Drs. Adi Sungkono, staf Kandepag Kaban Jahe, Karo. Di samping daerahnya yang di kaki gunung bersuhu dingin, penduduknyapun banyak yang disibukkan di ladang. Rata-rata mereka pergi ke ladang di pagi hari dan balik ke rumah petang sekitar pukul 7 Wib. Sepulang dari ladang lelah dan istirahat.  

Masjid Nurul Muttaqin merupakan masjid yang terletak di desa Munte kecamatan Munte. Di sinilah kami memulai perjalanan safari dakwah romadhon

Masjid Nurul Muttaqin, Munte Karo, Sumatera Utara


Ifthor Jama'i (Bukber)


Pembagian Mushaf Al Qur'an dan kurma


Shalat Ied Fitri warga Munte, Karo

Dan kami selalu berusaha dan berdoa tuk tegaknya agama Allah di muka bumi ini لإعلاء كلمات الله



Post a Comment

Lebih baru Lebih lama
/*Mulai*/ /*Akhir*/