Komplek Islamic Center Siberut

Kepulauan Mentawai terdiri dari beberapa gugusan pulau-pulau di antaranya pulau Sipora, Pagai Utara Pagai Selatan atau Sikakap, yang terbesar adalah pulau Siberut, dan masih ada beberapa pulau-pulau kecil yang belum berpenghuni seperti pulau Marsilo yang terkenal akan keindahan pantainya dengan pasir putih.


Nenek Moyang orang Mentawai diperkirakan datang ke Pulau Siberut sekitar 3.000 tahun yang lalu. Asal mereka belum diketahui secara jelas, dan banyak pendapat mengenainya, tetapi kemungkinan berasal dari Batak, Sumatera Utara. Menurut kepercayaan masyarakat Siberut, keseluruhan suku yang ada di sana awalnya berasal dari satu suku/uma dari daerah Simatalu yang terletak di Pantai Barat Pulau Siberut yang kemudian menyebar ke seluruh pulau dan terpecah menjadi beberapa uma/suku.(source:tamannasionalsiberut.org)

perjalanan mengarungi Samudera Hindia

Daerah-daerah di mentawai merupakan daerah terisolir, karena akses menuju ke sana tergolong susah harus mengarungi samudera hindia dulu dengan ancaman ombak dan badai. Bahkan bahan-bahan makanan seperti ayam, sayur mayur, tahu, tempe dan kebutuhan pokok lainnya harus diimpor langsung dari padang, tentunya bisa didapatkan ketika hari kedatangan kapal dari padang yaitu kamis dan sabtu.
Struktur sosial disana bersifat egalitarian, yaitu setiap anggota dewasa dalam uma mempunyai kedudukan yang sama kecuali "sikerei" (atau dukun) yang mempunyai hak lebih tinggi karena dapat menyembuhkan penyakit dan memimpin upacara keagamaan
Suku-suku di Mentawai sebagaian memeluk agama Islam,Kristen katolik, protestan, Bahai, dan sarat akan kepercayaan Animisme. Menurut agama tradisional Mentawai (Arat Sabulungan) seluruh benda hidup dan segala yang ada di alam mempunyai roh atau jiwa (simagre).
Dakwah di mentawai tergolong tidaklah mudah seperti di daerah-daerah lain seperti di suku batak, toraja ataupun yang lainnya. Medan yang susah ditempuh, masyarakat suku mentawai tidaklah open minded mereka tertutup sebagaimana pula pulaunya, pola pikirnya belum terbuka. Namun mereka tidaklah mengenal fanatisme agama, jadi siapapun yang dating dengan memebawa bahan makanan ataupun dikasih sedikit uang dengan mudah mereka pindah dan keluar masuk agama.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, berkata:" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
« تعس عبد الدينار والدرهم والقطيفة إن أعطي رضي وإن لم يعط لم يرض »

"Binasalah (semoga binasa) hamba dinar, dirham, kain tebal dan sutra. Jika diberi maka ia ridha jika tak diberi maka ia tak ridha." (HR. al-Bukhari)
Dikisahkan ada muallaf yang kelewat dalam pembagian zakat sampai memutuskan pindah agama. Yang sangat disayangkan pula pemerintah kurang perhatian ke daerah ini. Bahkan yang aktif dakwah di sana kebanyakan duta dari Muassasah khoiriyah seperti Asia Moslem Carity Foundation (AMCF), Atase Agama KBSA, Al Washliyah, Muhammadiah.
Semestinya pemerintah hususnya Kementrian Agama memberikan banyak kemudahan pada muslimin muslimat, dalam hal surat-surat nikah saja mereka kesulitan mendapatkannya. Ketika sang anak sudah masuk usia sekolah persyaratan masuknya harus memiliki akte kelahiran, sedang mereka tidak mempunyai buku nikah, mengurusnya pun tidaklah mudah karena kantor KUA tidak setiap hari buka, bahkan pak KUA nya sendiri sangat jarang sekali hadir bisa sebulan sekali atau dua kali, pengurusan buku nikahpun dengan biaya yang sangat mahal buat mereka 700 ribu rupiah itu sudah paling murah katanya. Sedangkan gereja dengan mudahnya mengeluarkan surat nikah. Hal ini juga menyebabkan mudahnya mereka murtad.
Maka tidaklah mengherankan jika mereka yang sudah berhasil memeluk islam bisa jadi sasaran empuk sang misionaris dan mengikuti ajarannya.
Semoga dakwah di bumi sikerei bisa optimal dengan kerjasama apik masyarakat di sana dengan pembinaan yang kontinyu bihidayatillah wa nushrotihi.

1 Komentar

  1. […] (dukun pengobatan mentawai). Tentunya jika tertarik untuk melihatnya dan membaca lengkap tentang kebudayaan sikerei di pulau mentawai bisa anda cek pada postingan saya sebelumnya. Adapun berikutnya akan kami ceritakan wisata di […]

    BalasHapus

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
/*Mulai*/ /*Akhir*/