Al Ghofur, Al Ghoffar, Al Ghofir merupakan asmaul husna. Allah SWT Maha Pengampun
sehingga tidak ada alasan untuk berputus asa dari ampunan Allah SWT.

Asal dari kata tersebut adalah :
غفر - غفران - بمعنى ستر - الستران
yang artinya menutupi, ampunan Allah  SWT akan menutupi dosa seseorang sehingga kejahatannya tidak nampak.

Allah Ta'ala melakukan sidang tertutup dengan hamba Nya  yang telah berbuat dosa tanpa diketahui makhluk yang lainya.

Sedangkan orang kafir dan munafiq Allah menyidang  mereka di hadapan semua orang, lalu mereka menjawab laknat Allah terhadap orang-orang dzalim.
Setiap dosa rahasia seorang hamba Allah  SWT menutupinya di dunia dan mengampuninya hari ini (di ahirat).
Allah SWT tidak akan menampakkan dosa seseorang untuk pertama kali.
Setiap dosa yang ditutupi Allah indikasinya adalah Dia (Allah) akan mengampuninya.

Apa korelasi dari makna bahasa dan istilah?

Korelasi makna bahasa dan istilah : setiap dosa yang diampuni Allah biasanya tertutupi tidak terbuka dan terekspos.

Apa makna dari 3 Asmaul Husna tersebut?

# Al Ghofur : merupakan shigot mubalaghoh artinya sangat mengampuni dosa. Allah mengampuni dosa hambaNya sebesar apapun.
Seorang dzoluum (yang sangat berbuat dzolim) memohon ampunan Nya dengan menyeru Al Ghofur.

# Al Ghoffar : menunjukkan banyak (katsroh). Allah mengampuni dosa  hamba Nya sebanyak apapun, berapa kalipun  seorang hamba berbuat dosa.

Seorang hamba yang banyak sekali berbuat dzolim memohon ampunan  dengan menyeru Al Ghoffar.

# Al Ghofir : mengampuni secara umum. Allah Maha Pengampun mengampuni dosa-dosa hamba Nya.
Seseorang yang telah berbuat dzolim mohon ampunan Nya dengan menyeru Al Ghofir

Diriwayatkan pada hadist shohih tentang laki- laki berdarah dingin  yang telah membunuh 100 nyawa tidak bersalah. Ia  menyesali akan perbuatannya seraya mengharapkan ampunan dan ingin bertaubat, ia mendatangi seorang alim ulama." Adakah taubat buatku?" pintanya "lalu siapakah yang mengahalangi taubatmu?" jawab sang alim.
Berhijrahlah kamu ke  sebuah negeri  di sana ada orang-orang yang sholeh. ketika ia berjalan menuju negeri taubat ia meninggal dan terjadilah perdebatan anatara malaikat rahmat dan malaikat adzab.

Malaikat adzab : seorang pembunuh yang  meninggal menuju negeri taubat harus diadzab.
Malaikat rahmat : ia berangkat dan meninggal di perjalanan menuju negeri taubat, ampunan dan rahmat baginya.
Allah SWT : ukurlah jika jenazahnya lebih dekat dengan negeri taubat janganlah ia diadzab.
dalam sebuah riwayat " Allah meringankan bumi satu jengkal jadi lebih dekat dengan negeri taubat". dalam riwayat lain " tubuh jenazah berbalik dari negeri taubat"..
DAn Allah  SWT mengampuni dosa si mayyit sang pembunuh yang telah bertaubat.

Dalam Al Qur'an Allah SWT menyebutkan asma Nya yakni Al Ghoffur - Al Ghoffar berdampingan dengan asmaul husna yang lain seperti Al Aziz yang artinya Maha perkasa, Maha mengarahkan

الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ

Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun,

Allah SWT berfirman

رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا الْعَزِيزُ الْغَفَّارُ

Tuhan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.

Mengapa disandingkan dengan Al Aziz?
agar kita tahu bahwa Allah mengampuni bukan karena kelemahan dan ketidakmampuan, Allah  Maha tangguh tak terkalahkan namun Ia mengampuni dosa-dosa hamba Nya.

Al Ghofur disandingkan dengan Ar Rahim
dalam surat An Nahl :18
وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ

Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Juga dalam surat Ibrahim ayat 34
وَآتَاكُمْ مِنْ كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ ۚ وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَتَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ الْإِنْسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ

Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).

Sebanyak dua kali dalam Al Qur'an yaitu surat An nahl Allah menyebutkan ampunan dengan nikmat dan di
surat ibrahim menyebutkan nikmat dan sikap manusia yang sangat dzalim lagi mengingkari nikmat Allah.

Mengapa  disebutkan Ghofur dan Rohim? karena jika Allah mengampuni seseorang Maka Ia akan menyayanginya, begitu juga sebaliknya jika Allah menyanyangi hamba Ia akan mengampuninya.

Ghofur disandingkan dengan Halim
 لَا يُؤَاخِذُكُمُ اللَّهُ بِاللَّغْوِ فِي أَيْمَانِكُمْ وَلَٰكِنْ يُؤَاخِذُكُمْ بِمَا كَسَبَتْ قُلُوبُكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ حَلِيمٌ

Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Allah menghukum kamu disebabkan (sumpahmu) yang disengaja (untuk bersumpah) oleh hatimu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun.

Halim merupakan kelembutan di mana seseorang jauh dari sifat emosianal.
Di sini Allah Maha mengampuni  dan maha lembut. Maha tidak membalas juga tidak pemarah.

Allah maha pengampun, maka imanilah ampunan Allah SWT. Dari sini semakin menguatkan jiwa kita bahwa ada ampunan Allah Azza wa jalla.
Allah SWT menitahkan dalam Al Qur'an ayat-ayat yang sangat lembut dalam mengajak  para pendosa bertaubat dalam surat Taha ayat 82
وَإِنِّي لَغَفَّارٌ لِمَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا ثُمَّ اهْتَدَىٰ

Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal saleh, kemudian tetap di jalan yang benar.

Coba perhatikan apakah bersama ayat ini ada keputusasaan?
bersama ayat yang lemut ini?
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا

Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya).


Lihatlah betapa lembutnya Allah maha Lembut memanggil kepada para pendosa dengan redaksi wahai orang-orang yang beriman bukan para pendosa.

Apa itu taubat nasuha?
Taubat nasuha : ketika taubat dari dosa  kemarin yang penuh cita rasa menghasilkan pahitnya penyesalan, mengubah lezatnya dosa kemarin menjadi pahitnya penyesalan.

Tidak ada yang sakit di atas bumi ini melebihi sakitnya menanggung dosa. Kalaupun kau makan racun mungkin sebulan dua bulan hilang dampaknya, namun buruknya maksiat datang membawa penyesalan tak berujung.
Taubat itu ibadah yang sakit, bersama taubat terus menerus air mata penyesalan.
rintihan penyesalan orang yang bertaubat lebih disukai daripada istighfarnya orang-orang sholeh.

Saudaraku... usia syahwat pun mengalami puberitas. Apa jadinya kalau Allah mengambil kita dalam kondisi pubertas syahwat? wal iyadzubillah.

Allah Ta'ala berikan kita 3 perkara :
Allah panjangkan usia, tuk kemudian merenungi masa lalu, dan gerakkan lidah untuk istighfar dan Allah menerima istighfar kita.

Ciri-ciri orang dalam maghfiroh / mendapat ampunan Allah :
ketika ia hidup bersih tanpa dosa syirik.
Allah maha pengampun ambillah ampunan itu, ambilah ampunan dengan istihgfar sebanyak-banyaknya dan bersungguh-sungguhlah dalam berbuat baik.

Allah maha pengampun selagi bukan perbuatan syirik.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama
/*Mulai*/ /*Akhir*/