Terumbu Karang Labengki

 Daratan Labengki

Bismillahi Majreeha wa murshaaha inna Rabbi laghofururRohim

Beberapa bulan lalu kami telah singgah di pulai mentawai yang melewati secuil dari samudera Hindia. Terletak di propinsi Sumatera Barat. Kami telah melakukan dakwah di tanah sikerei (dukun pengobatan mentawai). Tentunya jika tertarik untuk melihatnya dan membaca lengkap tentang kebudayaan sikerei di pulau mentawai bisa anda cek pada postingan saya sebelumnya. Adapun berikutnya akan kami ceritakan wisata di Sulawesi Tenggara Pulau Labengki tepatnya di kabupaten Konawe utara.
Ku mulai langkah kaki menapaki kapal nelayan berkapasitas kurang lebih 30 an orang beserta awak kapal. Petualangan baru kita mulai dengan destinasi Pulau Labengki. Sebuah pulau yang masuk ke dalam area distrik Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.
Untuk bisa sampai pada pulau tersebut dari Kendari menuju dermaga kecil di desa Toli-toli. Perjalanan ditempuh kurang lebih 4 jam. Sebaiknya start pagi-pagi karena ombak masih bersahabat. Perjalanan hari sabtu, 1 Nopember 2014 kami mulai dari pukul 08.36 WITA dan sampai di Labengki pukul 12.30 an WITA.

Dermaga Toli-toli

Sungguh journey yang amat luar biasa. Menikmati indahnya alam ciptaan Sang Khaliq mengajak kita tuk semakin dekat dengan Nya, tak luput bibir berdzikir dan bertasbih menyebut Asma Nya atas keagungan dan dahsyat ciptaan Nya. Di tengah perjalanan kala letih dan kantuk mendera, apalagi bagi yang mabuk laut Allah berikan hiburan so amazing… sekawanan lumba-lumba beratraksi depan kapal yang kita tumpangi serta ceria mengelilingi alunan perjalanan kapal.

 Lumba- lumba

Dan letih lelah terbayar sudah setiba di sana dengan jamuan alam nan cantik di Labengki. Sebaiknya anda pergi ke sana dengan menggunakan guide dan jasa travel karena di sana belum ada resort, makanan dan fasilitas lainnya. Pulau Labengki terkenal dengan sebutan “Giant Clam Marine Park Reservation” dan sungguh terumbu karangnya besar dan cantik. Mendayung, Snorkling pun menjadi pilihan untuk menikmati keindahan alam dasar bawah laut. Gradasi warna laut dan pantai menambah kiluan cantik dan apik alam Labengki. Sungguh indah indonesiaku.

Pulau Labengki

Kami pun mengelilingi gugusan pulau-pulau di labengki dengan menggunakan perahu motor. Dan kita dapati Pantai Hawai pula di situ, pantai memanjang dengan pasir putih dengan view deretan pohon kelapa menjulang ke langit. Subhanallah … tidak jauh dari pantai sekitar 200 meter kita temukan sumur kecil sumber air yang tidaklah dalam tapi, airnya tawar dan segar. Saya pun tidak mau terlewat menikmati siraman segar air sumber dekat pantai.

Pantai Panjang Labengki

Dan ketika naik ke tebing, kita dapatkan pemandangan Labengki dari atas sungguh menakjubkan, Subhanallah mempesona… kalau orang-orang bilang Raja Ampat nya Sulawesi. Juga kita dapatkan view Teluk Cinta. Karena bentuknya yang meneyerupai bentuk LOVE orang-orang menamainya dengan teluk cinta.
Teluk Cinta Gugusan Pulau Labengki
Suku yang menempati pulau Labengki adalah Suku Bajo. Setiba di daratan pertama di salah satu pulau tersebut, saya dapati beberapa rumah penduduk dengan bilangan tidak sampai sepuluh. Saya mengira mereka tidak bisa bahasa Indonesia, namun ternyata ketika saya ajak bicara nenek tua yang sedang asik merajut tikar di bawah pohon kelapa tersebut membalas tanyaku.
Namun sayang karena waktunya tidak bersahabat kami tidak bisa mengunjungi perkampungan Suku Bajo, walaupun hanya sekedar untuk membeli ikan.

Suku Bajo sedang merajut Tikar]

Sampailah di sore hari ahad pukul 15.00 WITA perahu pompong menjemput kami bergantian menuju kapal untuk beranjak pulang mengarungi samudera untuk balik lagi dan beraktifitas menuju kendari.
Dalam perjalanan pulang inilah, keimanan, tawakkal dan adrenalin kami diuji Allah SWT dengan mengirimkan ombak besar sepanjang perjalanan kami sampai tiba di dermaga Toli-toli.
Sontak teringat akan bahtera Nabi NUH, ah… namun badai ini belum seberapa dengan yang menimpa kaum ‘Ad, ketika orang-orang beriman terombang-ambing beserta Nuh di dalam kapal. Ada riwayat yang meyebutkan selam 40 hari dan ahirnya mendarat di bukit Judi

Grand Canyon Indonesia, Labengki Island[/caption]

Insyallah selagi penumpang kapal ini beristighfar dan berdzikir mengingat ALLAH, tidak akan tenggelam. Kuteringat akan Firman Allah SWT di surat Al Ankabut ayat 65
"Maka apabila mereka naik kapal mereka mendoa kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya, Maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka (kembali) mempersekutukan (Allah)"
Ya RABB … jadikan kami hamba MU yang selalu ingat kepada Mu di kala senang maupun susah, di daratan, udara maupun di lautan. Allahumma amin
Next journey Wakatobi Island … Insyallah :)
Labengki, Konawe Utara
Jernih Labengki


Post a Comment

أحدث أقدم
/*Mulai*/ /*Akhir*/