Pendidikan Anak Qur'ani Ala Luqman

Banyak kita dapati dewasa ini artikel-artikel dan ilmu parenting yang berbicara mengenai pendidikan. Yang berpendapat bahwa "dalam pendidikan tidak boleh ada kata Jangan". Hal tersebut salah besar, itu merupakan doktrin barat yang berargumen agar si anak pandai mengeksplorasi.

Mari kita belajar dari cara mendidik Luqman kepada anaknya yang masih kecil, diabadikan di dalam Al Qur'an Al Karim surat key 31 Luqman.



Dengan kalimat lugas dan jelas ketika mendidik anaknya Luqman mengatakan "Ya Bunayya La tusyrik billah" Wahai anakku janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah kedzaliman yang sangat besar (QS.Luqman : 13).

Memang pendidikan itu sifatnya cerewet tapi jika dikemas dengan bentuk mauidhoh maka akan didapati hasil yang diharapkan. Jelaskan alasan mengapa tidak boleh menduakan Allah, untung, rugi manfaat dan madhorot.



Membahasakan larangan dengan bahasa positif itu merupakan salah satu metoda. Ilmu parenting mengatakan dalam bahasa pendidikan harus pakai bahasa positif. Alasannya psikologis, dalam ilmu komunikasi mengatakan bahasa negatif belum bisa tercerna oleh otak kiri anak. Otak kirinya belum kuat makanya anak hanya bisa meniru. Sedang otak kanan hanya bisa memories yaitu menghapal. Sehingga ketika kita bilang jangan makan yang terekam di otak kananya adalah makan.



Kenapa luqman membahasakan dengan bahasa negatif atau larangan. Itu merupakan bahasa mukallaf, anak kecil memang tidaklah mukallaf tapi kewajiban bagi orang tua sedari dini menjelaskan kewajiban dan larangan bagi anak. Anak statusnya mukallaf artinya sudah punya tanggung jawab agar mereka meninggalkan perbuatan haram.

Sebagaimana juga yang diajarkan oleh Rasulullah kepada cucunya hasan "jangan makan shodaqoh" karena sedekah merupakan kotoran manusia untuk membersihkannya. Para Nabi dan keturunanya tidak menerima shodaqoh dan zakat yang mana terkandung esensi membersihkan kotoran manusia.



Larangan itu bersifat pasif. Sedang perintah bersifat aktif. Ketika anak kecil dikasih tahu jangan berzina dalam urusan larangan anak kecil sudah bias mencerna.

Kembali kita tengok pada Pendidikan pertama kali Luqman kepada anaknya adalah larangan terbesar, dan betul-betul dikemas dalam mauidzoh, selanjutnya dijelaskan kenapa tidak boleh syirik dengan bahasa singkat tapi mewakili alasan yang gamblang yaitu merupakan dholim yang paling besar. Pendidikan tidak praktis dan instant.

Ada kredit point yang anak pahami dengan penjelasan bukan sekedar doktrin boleh dan tidaknya. Berikan kesempatan komunikasi dengan anak.



"Dan jika keduanya memaksamu untuk memepersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu maka janganlah kamu menaati keduanya, Dan pergaulilah keduanya dengan baik Dan ikutilah Jalan orang yang kembali kepada Ku. Kemudian Hanya kepada Ku tempat kembalimu, maka akan Aku beritahukan kepadamu apa yang kamu kerjahkan (QS.Luqman : 14)".

Larangan taat kepada kedua orang tua jika bertentangan dengan perintah ALLAH SWT disebutkan setelah perintah berbuat baik kepada kedua orang tua.



selanjutnya Luqman menanamkan pendidikan muroqobatullah sejak dini. Engkau akan mempertanggungjawabkan perbuatanmu sekecil apapun Allah mengetahui dan membalasnya. "wahai anakku sungguh jika Ada (sesautu perbuatan) seberat biji sawi Dan berada dalam batu atau langit atau di bumi niscaya Allah Alan memberinya balasan. Sesungguhnya Allah Maha luas Dan Maha teliti" (QS.Luqman : 16)



Sejak dini ditanamkan sikap rela berkorban, berjuang dan memiliki prinsip, amar ma'ruf nahi munkar. "wahai anakku laksanakanlah shalat Dan suruhlah manusia berbuat ma'ruf Dan cegahlah mereka Dari yang munkar Dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang paling penting" (QS.Luqman : 17).

Ayat tersebut ditutup dengan "Inna dzalika min azmil umur" yang mana memerintahkan ma'ruf itu adalah sebuah kebesaran jiwa.



Larangan selanjutnya adalah tidak boleh membusungkan dada (sombong) Dan mengangkat suara. Karena Allah tidak menyukai orang yang sombong. "Dan janganlah kamu memalingkan wajah Dari manusia karena sombong, Dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh Allah tidak menyukai orang yang sombong Dan membanggakan diri. Dan sederhanakanlah dalam berjalan Dan lunakkan suaramu, sesungguhnya seburuk-buruk suara adalah suara keledai". (QS.Luqman : 18-19).



Pendididkan itu bukan hanya sistem, manajemen, ataupun kurikulum pendidikan. pendidikan dalam islam itu adalah hidayah dan taufiq dari Allah, selalu iringi dengan doa di setup langkah dalam mendidik anak.

Ibadah praktis disampaikan oleh Nabi SAW dalam bentuk visual. Visualisasi pendidikan bisa dalam bentuk qudwah (Teladan) Dan praktrek.

Visualisasi pendidikan dalam islam adalah praktek nyata yang bersifatt mauidzoh. Bukan visualisasi alat peraga. Islam menginginkan anak kita Anak yang analisis.

Bagaimana orang tua mengajarkan anak santun tapi orang tua tidak mencontohkan sopan santun dalam pergaulan. Pendidikan bukan teori yang disampaikan tapi aplikatif.

Jadikan anak kita mampu merenung dan menganalisa semakna dengan yang diajarkan Luqman.



Pendidikan yang melahirkan generasi pandai berorasi tapi tidak siap berjuang menjadi cikal bakal orang munafiq. Masayarakat butuh kepada orang yang banyak berbuat dan berkorban. Generasi sedikit berbicara namun banyak berbuat dan berkorban.

Wallahu a'lam



Ditulis dan dirangkum oleh Ainur Rohmawatin, Lc. Materi kajian disampaikan oleh DR.Muhammad Arifin Badri, Lc. MA. Di Masjid Islamic Center Muadz Bin Jabal dengan team "Ayah Ibu … antarkan aku ke surga".

1 تعليقات

  1. […] billah… innassyirka ladzulmun ‘adzim” larangan untuk mnyekutukan Allah SWT.  Dalam ayat tersebut jelas menggunakan bahasa larangan kepada anak. Namun banyak timbul Ketakutan orangtua sekarang dalam menggunakan kata jangan pada anak. Inilah […]

    ردحذف

إرسال تعليق

أحدث أقدم
/*Mulai*/ /*Akhir*/