Tanam dan taburkan selalu kebaikan di manapun berada, kepada siapapun.
Namun di zaman sekarang, era kebablasan yang banyak orang pinter keblinger (kata orang jawa).
Al kisah di suatu malam saya lagi hange out sama suami pergi ke salah satu hotel di Kendari untuk berjumpa dengan teman yang baru datang dari Solo singgah semalam di Kendari untuk selanjutnya melanjutkan perjalanan ke Wakatobi. Tiba-tiba ponsel saya ada sms masuk dari kakak perempuanku yang ke 5 yang isinya "telpon sekarang ya... penting!".
Segera ku hubungi beliau yang berdomisili di Kota Pahlawan Surabaya. Ini loh tadi cacakmu menemukan amplop coklat di pinggir jalan isinya SIUP (Surat Izin Usaha Penjualan) dengan cek senilai Dua milyar tujuh ratus juta rupiah. Saya tidak menuliskannya dengan angka daripada ribut dan ribet berap nol nya. Memang uang rupiah keterlaluan nominalnya bawanya repot dan berat. Beda sama om dollar yang bisa tetep slim di dompet tapi nominalnya tak kalah besar dengan bilangan dan beratnya.
Cek Palsu

Eh lha kog ke situ... lanjut ke ceritaku ya. Sik...sik...sik... selaku, apa itu asli jangan-jangan aspal kataku. Kayanya asli ini ada tulisan "Asli" ada nama perusahaan serta no hp penanggung jawab.
Saranku begini mbak, lagak sok ahli saya. Yang sampeyan lakukan adalah lapor dan serahkan ke polisi bahwa menemukan berkas tersebut. Atau mengembalikannya ke yang bersangkutan. Tapi aku curiga alamatnya Jakarta kog bisa jatuh di Surabaya meskipun banyak kemungkinan. Tapi kita harus waspada dan hati-hati jangan sampa niat baik mengembalikan malah kena jebakan Batman. Bisa jadi ini salah satu modus penipuan. Okay kirim segera gambarnya ke bbm ku nanti saya analisa dengan suami, lagakku (hemm).
Keesokam harinya ku cek dan ricek kebenaran berkas tersebut. Googeling nama PT nya aja tidak aku dapatkan di hasil pencarianku. Baca-baca di salah satu forum ternama di Indonesia Kaskuser nemu deh, ada yang share juga cerita serupa. Pas lah klop alih-alih memberikan imbalan sebagai ungkapan terima kasih telah mengembalikan berkasnya namun uang di rekening kesedot dengan mengikuti petunjuk penipu untuk ke atm cek saldo apa transferan sudah masuk tapi malah uang kesedot ke rekening penipu.
Dan juga ternyata di laptop suamiku ada contoh SIUP asli punya rekan kantornya dulu waktu di Jakarta. Kami cocokkan lah. Dari situ ada beberapa indikasi kepalsuannya memang.
1. SIUP asli tidak ada stempel tulisan "ASLI" berwarna merah.
2. Tidak diperbolehkan mencantumkan nomor Hp melainkan nomor telepon rumah atau fax.
3. Kertasnya memang beda. SIUP abal-abal kertasnya lebih tipis.
4. Kami dapatkan tanda tangannya aja hasil scan.
Benarlah dugaanku, modus penipuan yang dilakukan orang-orang cerdas. Terang saja lah orang yang pendidikan biasa-biasa dan kemampuan intelegensinya rendah tidak mikir sejauh itu.
Hadza kholqullah... ya, ini manusia ciptaan Allah banyak banget macemnya. Dan ini baru contoj satu macam model penipuan cerdas, tentunya masih banyak lagi modelnya.

Mari senantiasa kita memohon kepada Allah untuk diberikan ilmu bukan hanya ilmu yang banyak tapi bermanfaat, sebagaimana yang diajarkan Rasulullah ketika berdoa " Ya Allah hamba berlindung kepadamu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dan hatii yang tidak tenang, jiwa yang tidak pernah merasa puas, serta doa yang tidak dikabulkan".

Post a Comment

أحدث أقدم
/*Mulai*/ /*Akhir*/