Hadist ke 5 dari Kitab Umdatul Ahkam

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قاَلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّم:: لاَ يَبُولَنَّ أَحَدُكُمْ في المَاءِ الدَّائِمِ الَّذِيْ لاَ يَجْرِي، ثُمَّ يَغْتَسِلُ منه.(الْبُخَارِيِّ ومسلم). ولمسلم:  لاَ يَغْتَسِلْ أَحَدُكُمْ فِي الْمَاءِ الدَّائِمِ وَهُوَ جُنُبٌ.  أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ.

Dari Abu Hurairah ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah kamu kencing di air yang diam yang tidak mengalir, kemudian mandi dengan air tersebut.” (Bukhori dan Muslim)
Dalam lafadz imam Muslim : “Janganlah kamu mandi janabah di air yang diam (tidak mengalir).” Diriwayatkan oleh Muslim.


Hadist ke 6 dari Kitab Umdatul Ahkam

Cara memsucikan najis liur anjing

عن أبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عنهُ أنَّ رَسُولَ اللهِ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّم قالَ: ((إِذَا شَرِبَ الْكَلْبُ فِي إِنَاءِ أَحَدِكُمْ فَلْيَغْسِلْهُ سَبْعًا)).
ولِمسلمٍ ((أُولاَهُنَّ بِالتُّرَابِ)).

ولهُ في حديثِ عبدِ اللهِ بنِ مُغَفَّلٍ، أنَّ رَسُولَ اللهِ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّم قالَ: ((إِذَا وَلَغَ الْكَلْبُ في الإِنَاءِ فَاغْسِلُوهُ سَبْعًا، وَعَفِّرُوهُ الثَّامِنَةَ بِالتُّرَابِ)).

Artinya : Jika anjing minum didalam bejana salah seorang diantara kalian, maka basuhlah sebanyak tujuh kali." (Shahih Bukhari, no.172 dan Shahih Muslim, no.279) dalam lafadz Muslim : salah satunya dicampur dengan tanah.

Dari Abu Hurairah hadist Abdullah bin Mughoffal, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda : Apabila Anjing menjilati bejana maka cucilah bejana tersebut tujuh kali dan taburilah yang kedelapan dengan debu. (HR Muslim no. 280).


Hadist ke 7

Hadist tentang tata cara wudhu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam 1

عَنْ حُمْرَانَ مَوْلَى عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ رضي اللهُ عنهما : أَنَّهُ رَأَى عُثْمَانَ دَعَا بِوَضُوءٍ , فَأَفْرَغَ عَلَى يَدَيْهِ مِنْ إنَائِهِ , فَغَسَلَهُمَا ثَلاثَ مَرَّاتٍ ، ثُمَّ أَدْخَلَ يَمِينَهُ فِي الْوَضُوءِ , ثُمَّ تَمَضْمَضَ وَاسْتَنْشَقَ وَاسْتَنْثَرَ ، ثُمَّ غَسَلَ وَجْهَهُ ثَلاثاً , وَيَدَيْهِ إلَى الْمِرْفَقَيْنِ ثَلاثًا , ثُمَّ مَسَحَ بِرَأْسِهِ , ثُمَّ غَسَلَ كِلْتَا رِجْلَيْهِ ثَلاثًا , ثُمَّ قَالَ : رَأَيْتُ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم يَتَوَضَّأُ نَحْوَ وُضُوئِي هَذَا ، وَقَالَ : مَنْ تَوَضَّأَ نَحْوَ وُضُوئِي هَذَا , ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ , لا يُحَدِّثُ فِيهِمَا نَفْسَهُ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Dari Humran maula (bekas budak) Utsman bin Affan ra. Bahwasanya Utsman meminta diambilkan air wudhu kemudian dia menuangkan air dari bejana ke atas kedua telapak tangannya lalu membasuh keduanya tiga kali. Kemudian dia memasukkan tangan kanannya ke air wudlu lalu berkumur-kumur dan beristinsaq (menghirup air ke hidung) serta ber-istintsar (mengeluarkan air yang dihirup ke hidung). Kemudian dia membasuh wajahnya tiga kali. Kemudian dia membasuh kedua tangannya hingga siku tiga kali. Kemudian dia mengusap kepalanya. Kemudian dia membasuh kedua kakinya hingga mata kaki tiga kali. Kemudian Utsman berkata: Aku melihat Rasulullah saw dulu berwudhu seperti wudluku tadi. Kemudian Rasulullah saw bersabda, “Barang siapa yang berwudhu seperti wudhuku ini kemudian sholat dua raka’at dalam keadaan tidak terlintas pikiran apapun (dalam urusan keduniaan) di dalam benaknya  niscaya dosa-dosanya yang telah berlalu akan diampuni.” (HR. Bukhari 163) (HR. Muslim 226)

Post a Comment

أحدث أقدم
/*Mulai*/ /*Akhir*/